Obesitas di defenisikan sebagai memiliki Body Mass Index (BMI) yang lebih
besar dari 30, dan menjadi sebuah wabah yang menyebar di negara-negara yang
sedang berkembang. Obesitas itu sedang meningkat di masyarakat kita karena
melimpahnya makanan dan aktivitas fisik bukanlah suatu keharusan.
Setiap tahun, milyaran rupiah dana yang dihabiskan untuk diet, makanan diet,
buku-buku diet, pill-pill diet, dan sejenisnya. Milyaran lainnya dihabiskan
untuk merawat penyakit yang berhubungan dengan obesitas. Selain itu, dunia
bisnis menderita kerugian sekitar $20 milyar dalam produktivitas setiap tahun
akibat ketidak hadiran karena penyakit yang disebabkan oleh obesitas.
Penyebab-penyebab Obesitas
Penambahan berat badan terjadi saat kalori yang anda makan lebih banyak
dibanding kalori yang anda bakar. Jika makanan yang anda makan menyediakan
kalori lebih banyak dibanding yang anda butuhkan, maka kelebihan ini akan diubah
menjadi lemak.
Awalnya, cell-cell lemak akan meningkat ukurannya. Saat cell-cell tersebut
tidak bisa lagi mengembang, maka jumlahnya akan bertambah. Jika anda menurunkan berat badan, ukuran dari cell-cell ini akan mengecil, tapi jumlahnya tidak akan
berkurang.
- Obesitas itu bukan cuma disebabkan oleh satu faktor saja (kelebihan makan), melainkan oleh banyak faktor. Penyebab dari tidak seimbangnya antara asupan kalori dan konsumsi akan bervariasi dari orang ke orang. Usia, jenis kelamin, genetik, faktor psychologis dan lingkungan, semuanya mungkin berkontribusi.
- Genetik. Obesitas cenderung untuk menurun pada keluarga. Ini disebabkan oleh faktor genetik, diet, dan kebiasaan gaya hidup. Tapi memiliki kerabat yang obesitas tidak menjamin bahwa anda juga akan menjadi obese.
- Emosi. Sebagian orang makan berlebih karena sedang depresi, putus asa, marah, bosan, dan banyak faktor lain yang tidak ada hubungannya dengan lapar. Ini tidak berarti bahwa mereka yang overweight itu punya masalah emosional lebih banyak dibanding orang lain. Itu hanyalah berarti bahwa perasaan mereka mempengaruhi kebiasaan makan mereka, yang menyebabkan mereka makan berlebih. Dalam beberapa kasus yang tidak biasa, obesitas mungkin digunakan sebagai mekanisme pertahanan karena menerima tekanan sosial yang berhubungan dengan fisik, terutama pada gadis remaja. Dalam kasus ini, seperti penyebab-penyebab emosional lainnya, intervensi psychologis mungkin akan sangat membantu.
- Faktor-faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang paling penting adalah gaya hidup. Kebiasaan makan dan level aktivitas anda itu anda tiru dari orang-orang disekitar anda. Makan berlebih dan kebiasaan untuk pasif (tidak aktif) adalah faktor resiko yang paling penting untuk obesitas.
- Jenis kelamin. Rata-rata, pria punya otot lebih banyak dibanding wanita. Karena otot membakar kalori lebih banyak dibanding jaringan lainnya, maka pria akan menggunakan kalori lebih banyak dibanding wanita, meski saat mereka sedang beristirahat. Karena itulah, wanita lebih cenderung untuk menjadi gemuk dibanding pria dengan jumlah asupan kalori yang sama.
- Usia. Otot cenderung untuk berkurang dan lemak cenderung untuk bertambah saat usia kita menua. Metabolisme juga ikut melambat. Kedua faktor ini mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan.
- Kehamilan. Saat hamil, wanita cenderung untuk menjadi lebih gemuk. Kegemukan ini akan semakin meningkat setiap kali mereka mengalami kehamilan. Penambahan berat badan ini mungkin berkontribusi terhadap obesitas pada wanita.
- Kondisi medis dan pengobatan tertentu bisa menyebabkan atau mengarah pada obesitas, meski penyebab ini jauh lebih jarang dibanding makan terlalu banyak atau tidak aktif secara fisik. Beberapa contoh dari penyebab ini antara lain:
- Hypothyroidism
- Cushing syndrome
- Depresi
- Obat-obatan tertentu (contohnya steroids, antidepressants, pill KB)
- Prader-Willi syndrome
- Polycystic ovarian syndrome
- "Kelenjar" (gangguan hormonal) itu jarang menyebabkan obesitas.
- Obesitas bisa dihubungkan dengan gangguan pola makan lainnya, misalnya binge eating atau bulimia.
- Distribusi dari lemak tubuh juga berperan dalam menentukan resiko dari penyakit-penyakit yang berhubungan obesitas. Setidaknya ada 2 jenis lemak tubuh. Penelitian yang dilakukan di Scandinavia menunjukkan bahwa kelebihan lemak tubuh yang di distribusikan di sekitar lingkar pinggang (lemak perut) itu lebih beresiko dibanding lemak yang di distribusikan di pinggul dan paha (lemak dibawah kulit).
Sooo ,,, jaga berat badanmu ya Brad/Sist ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar